Penyidik Polresta Samarinda Resmi Menjadikan Beberapa Saksi Pelemparan Bom Molotop di Gereja Sebagai Tersangka

Berdasarkan keterangan saksi olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan barang bukti penyidik temukan adanya keterkaitan keempatnya dengan pelaku utama Johanda dengan demikian sudah ada 5 tersangka dalam kasus ini dari 15 saksi yang di periksa 5 saksi telah di pulangkan
Gereja Oikumene lokasi pelemparan bom molotop
Penyidik Polresta Samarinda resmi menjadikan 4 saksi pelemparan bom molotop di Gereja Oikumene Samarinda sebagai tersangka, Berdasarkan keterangan saksi olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan barang bukti penyidik temukan adanya keterkaitan keempatnya dengan pelaku utama Johanda dengan demikian sudah ada 5 tersangka dalam kasus ini dari 15 saksi yang di periksa 5 saksi telah di pulangkan. Sebelumnya Jumat pagi warga sekitar lokasi Gereja Oikumene bersama anggota TNI dan Polri gelar bakti sosial mereka membersihkan Gereja yang menjadi sasaran ledakan bom pada hari Minggu lalu, warga yang membersihkan berasal dari latar belakang suku dan agama. Bakti sosial ini menyimbolkan kebersamaan dan keinginan bersama untuk menciptakan suasana yang aman dan damai.

"sesama agama menghimbau kepada masyarakat kita supaya tetap hidup tenang dan tidak terpancing dengan kondisi yang seperti ini kemudian ada emosional dari seluruh umat beragama" ujar Masdar Amin Kakanwil Kemenag Kaltim

Aksi bersih-bersih juga dilakukan di masjid yang sebelumnya di tempati Johanda Pelaku peledakan Bom, sempat tanpa nama masjid ini kini diberi nama Al-Islah yang berarti damai dan rukun rencananya masjid ini akan digunakan oleh masyarakat sekitar untuk ibadah, pusat belajar Al-Quran dan kegiatan Keislaman lainnya. Sebelumnya Minggu 13 November sekitar pukul 10 Waktu Indonesia Tengah (WIT) sebuah bom meledak di depan gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Samarinda Kalimantan Timur, bom meledak beberapa saat usai melaksanakan ibadah Minggu, 5 balita menjadi korban di mana salah satunya tewas.

Memasuki hari ke tujuh dari 12 hari masa kritis kondisi korban ledakan bom terus membaik, pembersihan luka bakar masih rutin dilakukan kini tim dokter fokus mencegah infeksi di luka bakar yang dialami seluruh korban. 2 korban Alvaro dan Anita rencananya akan dipindahkan ke ruang rawat inap dalam beberapa hari ke depan sedangkan Trinity masih harus melewati masa kritis di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Jika kondisi luka bakar alami infeksi dan membuat perubahan bentuk kulit maka tim dokter akan melaksanakan operasi plastik.

Minggu 13 November 2016 sekitar 10 Waktu Indonesia Tengah (WIT) sebuah bom meledak di depan Gereja Oikumene, bom meledak beberapa saat usai melaksanakan ibadah Minggu 5 orang menjadi korban seluruhnya anak-anak aparat kepolisian sudah menetapkan 7 tersangka dalam peristiwa ini.

0 Response to "Penyidik Polresta Samarinda Resmi Menjadikan Beberapa Saksi Pelemparan Bom Molotop di Gereja Sebagai Tersangka"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.